Come to Lake Toba

Lake Toba (Indonesian: Danau Toba) is a lake and supervolcano. The lake is 100 kilometres long, 30 kilometres wide, and up to 505 metres (1,666 ft) deep. Located in the middle of the northern part of the Indonesian island of Sumatra with a surface elevation of about 900 metres (2,953 ft), the lake stretches from 2.88°N 98.52°E to 2.35°N 99.1°E. It is the largest lake in Indonesia and the largest volcanic lake in the world.
Lake Toba is the site of a massive supervolcanic eruption estimated at VEI 8 that occurred 69,000 to 77,000 years ago, representing a climate-changing event. It is the largest known explosive eruption on Earth in the last 25 million years. According to the Toba catastrophe theory, it had global consequences for human populations: it killed most humans living at that time and is believed to have created a population bottleneck in central east Africa and India, which affects the genetic make up of the human world-wide population to the present. This hypothesis is not widely accepted because evidence is lacking for a decline or extinction of other animals, including species that are sensitive to changes in the environment. It has been accepted that the eruption of Toba led to a volcanic winter with a worldwide decrease in temperature between 3 to 5 °C (5 to 9 °F), and up to 15 °C (27 °F) in higher latitudes.

The Toba caldera complex in Northern Sumatra, Indonesia, comprises four overlapping volcanic craters that adjoin the Sumatran "volcanic front." The youngest and fourth caldera is the world's largest Quaternary caldera (100 by 30 km (62 by 19 mi)) and intersects the three older calderas. An estimated 2,800 km³ (670 cu mi) of dense-rock equivalent pyroclastic material, known as the youngest Toba tuff, was released during one of the largest explosive volcanic eruptions in recent geologic history. Following this eruption, a resurgent dome formed within the new caldera, joining two half-domes separated by a longitudinal graben.
At least four cones, four stratovolcanoes, and three craters are visible in the lake. The Tandukbenua cone on the north-western edge of the caldera has only sparse vegetation, suggesting a young age of several hundred years. Also, the Pusubukit volcano on the south edge of the caldera is solfatarically active.

The Toba eruption (the Toba event) occurred at what is now Lake Toba about 67,500 to 75,500 years ago. It was the last in a series of at least three caldera-forming eruptions at this location, with earlier calderas having formed around 700,000 and 840,000 years ago. This last eruption had an estimated VEI 8, making it possibly the largest explosive volcanic eruption within the last 25 million years.
Bill Rose and Craig Chesner of Michigan Technological University have estimated that the total amount of material released in the eruption was about 2,800 km³ (670 cu mi)—about 2,000 km³ (480 cu mi) of ignimbrite that flowed over the ground, and approximately 800 km³ (190 cu mi) that fell as ash mostly to the west. The pyroclastic flows of the eruption destroyed an area of 20,000 km² (7,722 sq mi), with ash deposits as thick as 600 m (1,969 ft) by the main vent.
The eruption was large enough to have deposited an ash layer approximately 15 cm (5.9 in) thick over all of South Asia; at one site in central India, the Toba ash layer today is up to 6 m (20 ft) thick and parts of Malaysia were covered with 9 m (30 ft) of ash fall. In addition it has been variously calculated that 10,000 million tonnes (1.1×10¹⁰ short tons) of sulfuric acid or 6,000 million tonnes (6.6×10⁹ short tons) of sulfur dioxide were ejected into the atmosphere by the event.
The subsequent collapse formed a caldera that, after filling with water, created Lake Toba. The island in the center of the lake is formed by a resurgent dome.

The exact year of the eruption is unknown, but the pattern of ash deposits suggests that it occurred during the northern summer because only the summer monsoon could have deposited Toba ashfall in the South China Sea.The eruption lasted perhaps two weeks, and the ensuing "volcanic winter" resulted in a decrease in average global temperatures by 3.0 to 3.5 °C (5 to 6 °F) for several years. Greenland ice cores record a pulse of starkly reduced levels of organic carbon sequestration. Very few plants or animals in southeast Asia would have survived, and it is possible that the eruption caused a planet-wide die-off.

Most of the people who live around Lake Toba are ethnically Bataks. Traditional Batak houses are noted for their distinctive roofs (which curve upwards at each end, as a boat's hull does) and their colorful decor.

The flora of the lake includes various types of phytoplankton, emerged macrophytes, floating macrophytes, and submerged macrophytes, while the surrounding countryside is rainforest including areas of Sumatran tropical pine forests on the higher mountainsides.
The fauna includes several species of zooplankton and benthic animals. Since the lake is oligotrophic (nutrient-poor), the native fish fauna is relatively scarce, and the only endemics are Rasbora tobana (strictly speaking near-endemic, since also found in some tributary rivers that run into the lake) and Neolissochilus thienemanni, locally known as the Batak fish. The latter species is threatened by deforestation (causing siltation), pollution, changes in water level and the numerous fish species that have been introduced to the lake. Other native fishes include species such as Aplocheilus panchax, Nemacheilus pfeifferae, Homaloptera gymnogaster, Channa gachua, Channa striata, Clarias batrachus, Barbonymus gonionotus, Barbonymus schwanenfeldii, Danio albolineatus, Osteochilus vittatus, Puntius binotatus, Rasbora jacobsoni, Tor tambra, Betta imbellis, Betta taeniata and Monopterus albus. Among the many introduced species are Anabas testudineus, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Ctenopharyngodon idella, Cyprinus carpio, Osphronemus goramy, Trichogaster pectoralis, Trichopodus trichopterus, Poecilia reticulata and Xiphophorus hellerii.

Tanaman Ciplukan, (Physallis angulata Linn. atau Physallis minima Linn)

 

Manfaat Tanaman Ciplukan

Merupakan tumbuhan semusim, biasanya ditempat kosang yang tidak terlalu becek seperti pinggiran selokan, pinggir kebun dan lereng tebing sungai. Bisa tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1800 m dpl.

KLASIFIKASI  – Ciplukan biasa disebut Physallis peruvianna L., atau Physallis angulata Linn atau Physallis minina Linn, termasuk famili tumbuhan Solanaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Keceplokan, Nyornyoran atau Cecendet.

SIFAT KIMIAWI - Memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l : Chlorogenik acid, C27H44O-H2O, Asam sitrun dan fisalin, Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, sedangkan bijinya mengandung Claidic acid.

EFEK FARMAKOLOGIS -  Tumbuhan ini bersifat analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoxifies), meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar tubuh. Dalam farmakologi Cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa pahit dan sifat sejuk.

BAGIAN TANAMAN YANG BERGUNA - Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan akar, daun dan buah.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.

1. Influenza dan Sakit tenggorokan – Tanaman 9 – 15 gram direbus air secukupnya dan diminum airnya.
2. Batuk Rejan (pertusis), Bronchitis, Gondongan -  sama seperti pengobatan Influenza
3. Bisul – Daun Ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus lalu diturapkan pada bisul dan sekelilingnya, 

     dibalut dan diganti 2x sehari.
4. Borok – sama seperti bisul, hanya ditambah air kapur sirih secukupnya.
5. Kencing Manis – Tanaman direbus 3 gelas air menjadi 1 gelas, saring dan minum.
6. Sakit paru-paru – Tanaman Ciplukan lengkap direbus dengan 3 – 5 gelas air mendidih, saring dan minum 

     airnya 3 x sehari secangkir.
7. Ayan – Buah Ciplukan 8 – 10 buah dimakan tiap hari.

BUDI DAYA – Perbanyak tanaman dengan biji. Biji disemai kemudian tanaman muda dipindahkan ketempat penanaman. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembabab tanah. Disamping itu juga dibutuhkan pemupukan terutama pupuk dasar.

Logo Kimberly Royal Business Club dan Kimberly Sumut

1. Jangka Pendek

Sasaran kegiatan jangka pendek adalah:

a)    Meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah.

b)    Pengelolaan lahan yang terlantar.

c)    Meningkatkan hasil dari lahan yang sudah ada.

d)    Meningkatkan kwalitas budidaya yang sudah ada.

e)    Membudidayakan dan meningkatkan potensi alam dan masyarakat.

f)     Memperbaiki fasilitas yang sudah ada sebelumnya, dan menambah fasilitas lain yang bermanfaat.

g)    Menciptakan produk bebas zat kimia yang aman, dan berkwalitas tinggi.

h)    Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kecil seperti di desa-desa.

i)      Memberikan pendidikan bagi semua yang terlibat dalam proses keberlangsungan program development ini.

2. Jangka Panjang

Sasaran kegiatan jangka panjang adalah:

a)    Penataan dan pengembangan peternakan yang mengarah pada penguatan, pendalaman, peningkatan dan perluasan hasil peternak dan makin kokohnya struktur peternak dengan pembenahan dan pengembangan kesinambungan antara peternak dan Kimberly serta pembeli.

b)    Optimalisasi dari mulai penanaman bahan pakan ternak, pengolahan, hingga penjualan, agar tercipta hasil peternak yang profesional dan berkwalitas tinggi.

c)    Peningkatan peran pasar dalam negeri serta perluasan pasar luar negeri dengan pola perdagangan dan sistem distribusi yang makin sehat dan meluas.

Keseluruhannya bersamaan dengan upaya peningkatan, pengembangan dan perluasan kegiatan ekonomi rakyat, kesempatan usaha, lapangan kerja dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Berikut ini rincian masing-masing bidang,

Gerakan Kimberly Sumut 2012

Iklim Indonesia sebenarnya merupakan suatu daerah yang cocok untuk kegiatan agrobisinis dan peternakan. Sumatera Utara menjadi salah satu pilihan bagi program development, karena bila dilihat dari wilayahnya yang luas dan kultur masyarakatnya yang pekerja keras, politik daerah yang relatif stabil, dan juga memiliki pemandangan yang indah dan tanah yang cukup subur, sangat cocok untuk development melalui agribisnis.

            Mengapa agribisnis? Karena telah kita ketahui melalui berita di berbagai media bahwa Indonesia ini kita mati di lumbung padi. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka Kimberly Royal Business Club dengan perpanjangan tangan Kimberly Sumut di Sumatera Utara masuk melalui program agribisnis. Selain itu, sering tidak disadari bahwa harta yang paling berharga dari Indonesia adalah alamnya yang subur. Maka, melalui program agribisnis ini, Kimberly Royal Business Club bekerja sama dengan berbagai lapisan masyarakat dan lembaga yang ada, berusaha untuk memaksimalkan potensi alam di Sumatera Utara dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya melalui pembukaan lapangan kerja dengan standar gaji yang layak untuk hidup. Tetapi sangat ironis hanya sedikit lahan yang menjadi lahan agrobisnis dan peternakan. Karena, basic ekonomi kita yang seharusnya pada agrobisnis dan peternakan, secara mendadak langsung loncat pada industri besar, yang pada akibatnya kita kewalahan karena tidak kuat menghadapi persaingan pasar global. Akibatnya kita menjadi mangsa para kapitalis dari luar negeri. Yang banyak terjadi di pedesaan, para petani kita mencoba mencari peruntungan lain dengan mencoba mencari usaha lain atau meninggalkan desa untuk pergi ke kota.

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.

Manfaat kunyit bagi kesehatan, kunyit merupakan salah satu jenis rempah yang sering digunakan sebagai bahan untuk membuat jamu tradisional. Selain itu karena warnanya yang kuning, kunyit juga sering digunakan sebagai pewarna makanan yang alami. Tapi jika Anda telusuri lebih jauh ternyata banyak sekali manfaat kunyit selain hanya sebagai penyedap masakan. Salah satu masakan yang menggunakan kunyit sebagai pelengkapnya adalah gulai. Kunyit atau juga sering disebut dengan kunir merupakan rempah-rempah asli dari kawasan Asia Tenggara. Karena manfaatnya yang begitu kompleks, banyak beruncula berbagai suplemen yang dikemas dalam bentuk kapsul dimana bahan dasar utamanya adalah kunyit serta penambahan berbagai vitamin lainnya.

Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan

• Sebagai antiseptik alami, kunyit dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
• Dengan mengkonsumsi kunyit secara rutin dapat menghindarkan Anda dari kanker, karena tanaman ini mengandung zat anti-kanker.
• Adanya antioksidan pada kunyit dapat membuat anda lebih awet muda karena kunyit memiliki kontribusi dalam pertumbuhan serta peremajaan sel-sel dalam tubuh.
• Manfaat kunyit dapat mencegah leukimia.
• Menghancurkan racun dan bahan kimia berbahaya di dalam tubuh.
• Dapat membantu menurunkan berat badan jika Anda sedang menjalani program diet. 

Efek Negatif Kunyit Bagi Kesehatan

Selain memiliki banyak manfaat, kunyit juga memiliki efek samping negatif bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa efek buruk kunyit bagi kesehatan.

• Menyebabkan masalah pada lambung, mengkonsumsi kunyit dalam jangka waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan gangguan lambung. Hal ini terjadi karena sifat pedas yang terkandung pada kunyit.
• Sulit diserap tubuh, zat yang terkandung pada kunyi cenderung sulit diserap tubuh sehingga kita tidak bisa mendapatkan manfaat kunyit secara optimal.
• Efek kemoterapi, berdasarkan sebuah penelitian menyebutkan bahwa kunyit memiliki efek pada kemoterapi, jadi disarankan bagi Anda yang sedang menjalani kemoterapi jangan mengkonsumsi kunyit dalam jumlah yang banyak.

Selain memiliki manfaat bagi kesehatan, ternyata kunyit juga memiliki dampak negatif bagi tubuh. Tapi apapun alasannya kunyit merupakan salah satu jenis rempah yang memiliki manfaat selama kita mengkonsumsinya secara bijak. Itulah beberapa manfaat kunyit dan efek negatifnya.

Buah pala (Myristica Fragrans Houtt), (bahasa Inggeris: nutmeg) ialah satu genus tumbuhan tropika yang pokoknya malar hijau. Ia berasal dari Asia Tenggara dan Australasia. Buah pala penting untuk dijadikan sebagai rempah.

Buah pala yang memiliki nama latin Myristica Fragrans Houtt itu, memiliki sifat antiemetik yaitu senyawa kimia yang bermanfaat antara lain mengatasi rasa mual mau muntah. Senyawa kimia buah pala tersebut terdapat di kulit, daging, biji pala hingga bunganya.

Misalnya, kandungan minyak atsiri dan zat samak terdapat pada kulit dan daging buah pala. Sedangkan fuli atau bunga pala mengandung minyak atsiri, zat samak dan zat pati. Sedangkan dari bijinya sangat tinggi kandungan minyak atsiri, saponin, miristisin, elemisi, enzim lipase, pektin, lemonena dan asam oleanolat.

Senyawa- senyawa kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya dapat membantu mengobati masuk angin, insomnia (gangguan susah tidur), bersifat stomakik untuk memperlancar pencernaan dan meningkatkan selera makan, karminatif untuk memperlancar
buang angin, antiemetik untuk mengatasi rasa mual mau muntah, nyeri haid dan rematik.

Sementara itu, daging buah pala biasa diolah menjadi manisan atau bahan sirup, sementara
bijinya seringkali digunakan untuk bumbu masak.  Bunga pala atau fuli banyak digunakan sebagai bumbu masakan atau diekstrak sarinya menjadi bahan baku kosmetika dan parfum.

Ada beberapa ramuan buah pala yang diyakini dapat membantu menyembuhkan penyakit, antara lain:

• 1. Nyeri haid.

Ambil ½ sdt pala halus, 2 cm kunyit, 6 butir ketumbar, 1 buah cengkeh dan satu gelas air. Campur semua bahan dan rebus dengan api kecil sampai airnya tinggal setengah. Saring dan minum selagi hangat.

• 2. Insomnia.

Campur 1 sdt biji pala, 1 gelas susu segar, 1 sdt madu, 1 sdt pala halus dan ½ sdt gula batu. Rebus susu sampai mendidih, angkat dan campur dengan pala, madu dan gula batu. Aduk, saring dan minum selagi hangat.

• 3. Mengatasi rasa mual dan muntah.

Seduh 1 sdt pala halus dengan ¼ sdt garam halus dalam 1 gelas air hangat. Aduk rata dan minum selagi hangat beserta ampasnya.

• 4. Meringankan gejala maag, masuk angin dan cegukan.

Siapkan 100 ml air hangat, Campur dengan 1 sdt pala halus dan 2 sdt bubuk buah pisang batu. Minum beserta ampas selagi hangat. Sebaiknya pengobatan diulang sampai sembuh.

• 5. Menyembuhkan suara parau.

Campur 2 sdm pala jalus dengan 2 sdm jahe parut, 1 sdt cengkeh halus dan 3 tetes minyak kayu putih. campur semua bahan sampai terbentuk adonan menyerupai pasta. Oleskan pada leher seperti memakai masker, biarkan meresap selama 3 jam. Ulangi pengobatan sampai sembuh.

• 6. Rematik.

Bagi penderita rematik, mandilah dengan sabun pala secara teratur dan gosok pada bagian yang sakit dengan balsam pala. Kedua bahan ini
dapat diperoleh di apotik atau toko obat.

• 7. Menyembuhkan luka memar dan Amandel
  

Caranya 1 biji buah pala dihaluskan,lalu ditambahkan minyak VCO (Virgin coconut oil))…diolesin ke luka yang memar..untuk amandel diolesin dileher persis dibawah dagu,yang kalo diraba kerasa ada benjolan amandelnya.

Kulit kayu manis atau lebih dikenal dengan nama yang kurang tepat kayu manis (Cinnamomum verum, synonym C. zeylanicum)

Khasiat Kulit Kayu Manis

Kulit kayu manis adalah antara rempah yang biasa digunakan dalam masakan Melayu. Ia mempunyai khasiat yang sangat tinggi dalam pengubatan tradisi beberapa jenis penyakit disamping boleh juga digunakan sebagai pengawet semulajadi. Aromanya dapat merangsang minda termasuk daya kognitif seseorang. Menambahkan rempah kulit kayu manis ke dalam makanan tinggi karbohidrat dapat mengurangkan kesan kandungan gulanya ke atas darah anda dan ini bagus untuk penghidap penyakit kencing manis.
Kulit kayu manis dari segi saintifiknya dikenali dengan nama Cinnamomum zeylanicum dan berasal dari keluarga Lauracea. Ia berfungsi memanas dan mengering, dari itu sesuai diamalkan bagi megubati selesema serta melancarkan pengaliran darah. Ia dikunyah bagi mengeringkan hingus. Amalan membancuh susu yang dicampur dengan sedikit serbuk kulit kayu manis juga berkesan untuk meredakan sakit itu.
Kesannya lebih lembut daripada halia tetapi tindakannya lebih keras. Kedua-dua herba itu seringkali direbus bersama-sama bagi menghasilkan minuman yang melegakan bagi mengatasi masalah lenguh-lenguh badan, terutamanya dibahagian kaki, tangan, lutut dan pinggang berpunca daripada kesejukkan.
Air rebusan kulit kayu manis dan halia juga sesuai diamalkan oleh kaum wanita yang sering mengalami senggugut atau kesakitan dibahagian ari-ari dan kaki. Disamping itu ia juga boleh digunakan untuk berkumur untuk mengubati sakit gusi dan juga menghilangkan masalah pernafasan berbau.
Banyak di kalangan pakar pemakanan membicarakan tentang kulit kayu manis yang dikatakan boleh membantu mengurangkan glukos dalam darah dan kolestrol bagi pengidap diabetes. Beberapa penemuan di Pakistan menunjukkan tahap rendah glukos, triglyceride, kolestrol LDL dan jumlah keseluruhan kolestrol menurun selepas pengambilan selama 40 hari dan terus menurun selepas 20 hari tambahan kemudian. Kajian tersebut membabitkan 60 orang pesakit diabetes jenis 2 dibahagikan dalam 6 kumpulan dengan 10 orang setiap kumpulan. 3 kumpulan mengambil kulit kayu manis jenis cassia dalam bentuk kapsul 1, 3 atau 6 gm sehari. 3 kumpulan lain mengambil kapsul placebo. Kapsul berkenaan diambil 3 kali sehari selepas makan. Kumpulan yang mengambil kulit kayu manis menunjukkan hasil dan disimpulkan pengambilan 1gm kulit kayu manis sehari akan membantu pengidap diabetes jenis 2.

Saya sendiri mencuba dengan merendam kulit kayu manis dan minum air rendaman dengan dicampur madu iran ternyata gula dalam darah saya menurun .Tidak lagi ditemui lagi terdapatkah kesan sampingan. Walau bagaimanapun bahan ini telah lama digunakan oleh kita dalam masakan.
Kulit kayu manis in terbahagi kepada dua iaitu kulit kayu manis jenis zeylanicum dan jenis cassia (yang banyak dijual di Negara kita ialah jenis cassia).

Mengikut pakar komponen aktif terdapat dalam kulit kayu manis bahagian yang larut air tetapi tidak dalam minyak kayu manis yang larut lemak.

Sebab itulah abuyya lebih suka gunakan kulit kayu manis dalam bentuk cecair bukan yang dikisar kerana bimbang jenis kisaran bukan semuanya larut air yang dalam jangka masa panjang boleh memudaratkan buah pinggang. Sebenarnya kulit kayu manis gemar digunakan dalam tea arab malah boleh dicampurkan dalam juice epal, oren dll bagi menyedapkan rasanya.

Kulit kayu manis juga merupakan pemanas badan. Minyaknya sebagai penawar untuk menghapuskan rasa tidak hadam. Ia merupakan campuran (rempah ratus) yang digunakan dalam resepi masakan hampir tiga suku penduduk dunia.
Ingin menghilangkan parut dikulit. Cubalah kaedah orang lama. Tumbuk lumat kulit kayu manis. Campurkan serbuk ini dengan sedikit air kemudian bancuhkan dengan bedak sejuk. Kemudian sapukan pada tempat yang berparut. Lakukan sekerap mungkin dan lama kelamaan parut tersebut akan beransur hilang. Petua ini juga sesuai untuk menghilangkan bintik-bintik hitam dan jerawat diwajah.

Para saintis telah mendapati kulit kayu manis mempunyai sifat ala-insulin, yang boleh mengurangkan paras glukosa darah dan juga triglyceride dan kolesterol, semuanya penting terutamanya kepada pesakit kencing manis diabetes type II.

Dengan hanya setengah sudu teh serbuk kulit kayu manis setiap hari diambil dalam pemakanan harian , pesakit kencing manis boleh mengurangkan paras glukosa darah. Kesan yang sama juga boleh diperolehi dengan merendamkan batang kulit kayu manis ke dalam minuman teh atau kopi yang boleh membantu menghalang dan melawan kencing manis.

Para saintis mendapati bahawa kesan ala-insulin dari kulit kayu manis dan bahan aktifnya, poliphenol boleh melonjakkan paras tiga protin utama. Protin berkenaan sangat penting mengalukan proses isyarat-insulin normal, gerakbalas radangan yang sihat dan pengangkutan glukosa berkesan ke seluruh anggota badan.

Keluran akhbar dari University of California at Santa Barbara pada April, 2004 menyatakan kulit kayu manis boleh digunakan dalam perubatan untuk melawan diabetes. Kulit kayu manis boleh memainkan peranan pengganti insulin dalam diabetes type 2, dari kajian selular dan molekular di universiti berkenaan. Kulit kayu manis mempunyai komponen aktif-bio yang berpotensi menghalang dan mengubati kencing manis.

Kajian klinikal telah dijalankan di Pakistan di mana 60 orang sukarelawan kajian dengan diberi sebuk kulit kayu manis satu sudu teh setiap hari selama40 hari. Hasil kajian ini telah menunjukkan bahawa kulit kayu manis boleh mengurangkan paras glukosa darah dengan bekesan.

Dalam Medical News 09 Apr 2006 dua kajian yang dibentangkan dalam persidangan Experimental Biology 2006 menerangkan lagi kesan manfaat kulit kayu manis sebagai agen anti-radangan dan menyokong kajian awal mengenai kuasa agen anti-oksida dan agen yang boleh mengurangkan kolesterol, triglyceride, dan glukosa dan meningkatkan fungsi insulin.

Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC)

Salah satu jenis rempah yang pemanfaatannya hingga sekarang masih sebatas komoditas primer adalah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC). Di Indonesia, tumbuhan rempah yang satu ini hanya terdapat di Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada daerah berketinggian 1.500 m dpl.
Selain di Sumatera Utara, andaliman yang masuk dalam famili Rutacea (keluarga jeruk-jerukan) terdapat di India, RRC, dan Tibet. Bentuknya mirip lada (merica) bulat kecil, berwarna hijau, tetapi jika sudah kering, agak kehitaman. Bila digigit tercium aroma minyak atsiri yang wangi dengan rasa yang khas-getir-sehingga merangsang produksi air liur.
Sesungguhnya andaliman lebih terkenal di Asia seperti di China, Jepang, Korea, dan India. Sebutan kerennya szechuan pepper. Prosea menyebutkan andaliman sebagai tumbuhan asli China. Di negeri Tirai Bambu itu andaliman dicampur untuk makanan mapo-berkuah. ‘Masyarakat Sin Jiang muslim menggerus andaliman dengan lada, ketumbar, dan garam. Semuanya disangrai-lalu dijadikan cocolan daging panggang,’ kata Wongso.
Di Jepang dan Korea andaliman dijadikan hiasan atau dipakai menambah rasa pedas pada sup dan mie. Masyarakat Gujarat, Goa, dan Maharashtra di India selalu menyelipkan andaliman sebagai bumbu ikan. Nah, karena banyak yang menyukainya, andaliman tak hanya dijajakan di pasar tradisional seperti Pasar Senen di Jakarta Pusat-seharga Rp50.000/kg-tapi ia sudah menembus negeri Abang Sam. Di sana khususnya di Asian Food Store, andaliman dijual seharga US$14,99 per ons setara Rp140.990/ons.
Tanaman Andaliman
Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) ditemukan tumbuh liar di daerah Tapanuli dan digunakan sebagai rempah pada masakan adat Batak Angkola dan Batak Mandailing. Banyak tumbuh di tanah kering di dataran tinggi dan rendah. Tanaman yang satu ini merupakan komoditi pelengkap masakan khas orang Batak. Berbagai jenis masakan khas Batak seperti sangsang, na niura, na tinombur, atau arsik, rasanya tidak klop tanpa kehadiran andaliman.
Andaliman tumbuh sebagai pohon berbatang kuas, bukan merambat. Batang – batangnya berdahan banyak, daunnya kecil-kecil, mirip seperti bunga mawar. Di sekujur batang, ranting, dari bawah ke ujung dipenuhi duri-duri yang tajam, seperti duri mawar. Namun duri andaliman lebih besar dan kokoh. Tinggi pohon rata-rata 2-4 meter, jarang lebih dari 5 meter. Usia produktif kurang dari 7 tahun.
Buah andaliman muncul dari antara duri-duri itu, lazimnya diapit duri-duri, buah tumbuh di antara duri. Memetik andaliman perlu konsentrasi tinggi. Karena banyaknya duri. Buahnya kecil-kecil, butirannya lebih kecil dari merica. Buahnya bertangkai, lebih mudah membayangkan seperti leunca, kalau di Tatar Sunda. Ukuran andaliman kira-kira seperduapuluh leunca.
Kalau masih muda, buah berwarna hijau, dan matang berwarna merah. Dan kalau kering, hitam. Buah andaliman yang baru dipetik sebaiknya dibungkus daun pisang, sebab kalu dibiarkan terbuka, akan cepat rusak. Buahnya langsung berubah hitam, dan pecah-pecah. Biji keluar dari kulit. Menghasilkan satu kilogram andaliman sangat sulit. Memanen satu pohon besar dan berbuah lebat, butuh setengah hari.
Memanen andaliman buah perdana biasanya lebih mudah, karena tangkainya lebih panjang-panjang, sehingga lebih mudah memetik. tapi hati-hati, karena durinya biasanya masih runcing-runcing. Hasil panen maksimal buah andaliman sekitar 10-20 kg dalam sehari. Setiap memetik andaliman, tidak ada jaminan tangan tidak tertancap duri. Sekali kena, getir, perih dan nyeri luar biasa. Tidak saja sakit karena terluka, tapi karena terkenal getirnya rasa andaliman.
Manfaat Buah Andaliman
Tanpa andaliman, masakan seperti sangsang atau arsik, rasanya hambar. Ada citarasa spesifik ketika ditumbuk dengan cabai, membuat bumbu masakan menimbulkan aroma dan taste (citarasa) yang mengundang selera makan. Rasa pedas dan aroma andaliman beda dengan pedasnya cabai, sungguh pas di lidah orang Batak yang suka masakan pedas menggigit.
Andaliman diduga mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antimikroba dan antioksidan. Di bidang pangan antioksidan digunakan untuk melindungi lemak/minyak terhadap kerusakan oksidatif. Dalam kaitan dengan aplikasinya, aktivitas antioksidan dipengaruhi oleh sistem pangan yang merupakan medium bagi antioksidan tersebut. Proses panas yang diterapkan pada pengolahan pangan serta pH makanan turut pula mempengaruhi kestabilan aktivitas antioksidan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak buah andaliman pada berbagai sistem pangan dan untuk mengetahui kestabilan aktivitasnya terhadap beberapa kondisi suhu dan pH.
Aktivitas antioksidan ekstrak buah andaliman dalam sistem minyak juga lebih rendah dibandingkan BHT, yang ditunjukkan dengan waktu induksi rata-rata 7.29 jam untuk ekstrak etanol, 7.02 jam untuk ekstrak heksana-etanol, 8.18 jam untuk BHT clan 6.19 jam untuk kontrol. Komponen yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan pada ekstrak buah andaliman bersifat relatif tahan panas. Pada pengujian dalam sistem aqueous, perlakuan dengan suhu 175°C selama 120 menit menurunkan faktor protektif sekitar 17 persen untuk ekstrak etanol clan 13.6 persen untuk ekstrak heksana-etanol.
Buah andaliman juga kaya akan vitamin C dan E yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC)

Peta Konsep Perikanan dan Perkebunan Kimberly Sumut (sementara)

pengembangan koridor ekonomi Indonesia